Rangkaian Power Supply: Cara Membuat dan Prinsip Kerjanya

Rangkaian power supply adalah salah satu komponen penting dalam berbagai perangkat elektronik. Tanpa power supply, perangkat elektronik tidak akan bisa berfungsi karena tidak ada sumber daya yang menggerakkannya. Power supply bertugas untuk mengubah sumber listrik dari bentuk AC (Alternating Current) menjadi DC (Direct Current) yang dibutuhkan oleh perangkat elektronik.

 

Prinsip Kerja Power Supply

 

1. Transformasi Tegangan

Prinsip pertama dalam power supply adalah transformasi tegangan. Sumber listrik dari PLN biasanya memiliki tegangan yang tinggi (220V AC), sedangkan perangkat elektronik membutuhkan tegangan yang lebih rendah (misalnya 5V, 12V, atau 24V DC). Transformator digunakan untuk menurunkan tegangan AC dari sumber listrik ke tingkat yang sesuai dengan kebutuhan perangkat elektronik.

2. Rectifikasi (Penyearahan)

Setelah tegangan diturunkan, langkah selanjutnya adalah merubah tegangan AC menjadi DC. Proses ini disebut rectifikasi atau penyearahan. Rectifier (penyearah) adalah komponen yang digunakan untuk mengubah gelombang AC menjadi gelombang DC. Ada dua jenis rectifier yang umum digunakan, yaitu half-wave rectifier (penyearah setengah gelombang) dan full-wave rectifier (penyearah gelombang penuh).

3. Filtering (Penyaringan)

Setelah proses rectifikasi, tegangan yang dihasilkan masih memiliki riak (ripple) yang cukup besar. Untuk mengurangi riak ini, digunakan kapasitor sebagai filter. Kapasitor akan menyimpan energi saat tegangan naik dan melepaskannya saat tegangan turun, sehingga menghasilkan tegangan DC yang lebih stabil.

4. Regulasi Tegangan

Tahap terakhir dalam power supply adalah regulasi tegangan. Meskipun tegangan sudah disearahkan dan disaring, masih ada kemungkinan terjadi fluktuasi tegangan akibat perubahan beban atau sumber listrik. Voltage regulator digunakan untuk menjaga tegangan output tetap stabil pada nilai yang diinginkan, terlepas dari perubahan beban atau input.

 

Komponen - komponen Power Supply

 

1. Transformator

Transformator adalah komponen yang digunakan untuk menurunkan atau menaikkan tegangan AC. Pada power supply, transformator biasanya digunakan untuk menurunkan tegangan dari 220V AC menjadi tegangan yang lebih rendah, seperti 12V AC.

2. Dioda Rectifier

Dioda rectifier adalah komponen yang digunakan untuk mengubah tegangan AC menjadi DC. Dioda hanya mengizinkan arus listrik mengalir dalam satu arah, sehingga gelombang AC yang memiliki dua arah (positif dan negatif) diubah menjadi gelombang DC yang hanya memiliki satu arah.

3. Kapasitor Filter

Kapasitor digunakan untuk menyaring riak (ripple) yang dihasilkan setelah proses rectifikasi. Kapasitor menyimpan energi saat tegangan naik dan melepaskannya saat tegangan turun, sehingga menghasilkan tegangan DC yang lebih halus.

4. Voltage Regulator

Voltage regulator adalah komponen yang digunakan untuk menjaga tegangan output tetap stabil. Ada dua jenis voltage regulator, yaitu regulator linier dan regulator switching. Regulator linier lebih sederhana dan murah, tetapi kurang efisien karena menghasilkan panas yang lebih banyak. Regulator switching lebih efisien, tetapi lebih kompleks dan mahal.

5. Resistor

Resistor digunakan untuk membatasi arus listrik yang mengalir dalam rangkaian. Resistor juga digunakan sebagai pembagi tegangan dalam beberapa rangkaian power supply.

6. LED Indikator

LED indikator digunakan untuk menunjukkan status power supply, apakah sedang aktif atau tidak. LED ini biasanya dihubungkan dengan resistor untuk membatasi arus yang mengalir melalui LED.

 

Baca juga : Mengenal Dioda: Fungsi, Jenis, dan Cara Kerjanya


Jenis - jenis Power Supply

 

1. Linear Power Supply

Linear Power Supply

Linear power supply adalah jenis power supply yang menggunakan regulator linier untuk menjaga tegangan output tetap stabil. Kelebihan dari linear power supply adalah desainnya yang sederhana dan biaya yang relatif murah. Namun, linear power supply kurang efisien karena menghasilkan panas yang lebih banyak, terutama saat perbedaan antara tegangan input dan output besar.

2. Switching Power Supply

Switching Power Supply

Switching power supply adalah jenis power supply yang menggunakan regulator switching untuk menjaga tegangan output tetap stabil. Kelebihan dari switching power supply adalah efisiensinya yang tinggi dan ukurannya yang lebih kecil dibandingkan dengan linear power supply. Namun, switching power supply lebih kompleks dan mahal.

3. Uninterruptible Power Supply (UPS)

Uninterruptible Power Supply (UPS)

UPS adalah jenis power supply yang dilengkapi dengan baterai sebagai cadangan daya. UPS digunakan untuk menyediakan daya listrik saat sumber listrik utama mati. UPS biasanya digunakan pada perangkat yang membutuhkan daya listrik terus-menerus, seperti komputer server atau perangkat medis.

4. Programmable Power Supply

Programmable Power Supply

Programmable power supply adalah jenis power supply yang dapat diatur tegangan dan arus outputnya melalui antarmuka digital. Programmable power supply biasanya digunakan dalam aplikasi laboratorium atau industri yang membutuhkan pengaturan daya yang presisi.

 

Cara Membuat Rangkaian Power Supply Sederhana

 

1. Persiapan Komponen

- Transformator 220V AC to 12V AC

- Dioda rectifier (misalnya 1N4007)

- Kapasitor elektrolit 1000µF/25V

- Voltage regulator LM7812

- Kapasitor keramik 0.33µF

- Resistor 220Ω

- LED indikator

- PCB (Printed Circuit Board)

- Kabel dan solder

2. Rangkaian Transformator

Hubungkan transformator ke sumber listrik 220V AC. Output dari transformator adalah 12V AC.

3. Rangkaian Rectifier

Gunakan dioda rectifier untuk membuat rangkaian penyearah gelombang penuh (full-wave rectifier). Hubungkan empat dioda dalam konfigurasi jembatan (bridge rectifier) ke output transformator. Output dari rectifier adalah tegangan DC dengan riak yang besar.

4. Rangkaian Filter

Pasang kapasitor elektrolit 1000µF/25V paralel dengan output rectifier. Kapasitor ini akan menyaring riak dan menghasilkan tegangan DC yang lebih halus.

5. Rangkaian Voltage Regulator

Pasang voltage regulator LM7812 ke output kapasitor filter. LM7812 akan menjaga tegangan output tetap stabil pada 12V DC. Pasang kapasitor keramik 0.33µF di input dan output voltage regulator untuk meningkatkan stabilitas.

6. Rangkaian Indikator

Pasang LED indikator dan resistor 220Ω secara seri ke output voltage regulator. LED akan menyala saat power supply aktif.

7. Pengujian

Setelah semua komponen terpasang, hubungkan power supply ke sumber listrik dan uji tegangan output menggunakan multimeter. Pastikan tegangan output stabil pada 12V DC.

 

Baca juga : Panduan Lengkap Menggunakan Multimeter untuk Pemula

 

 




 

 

Siap Untuk Membuat Proyek Impianmu Menjadi Kenyataan?

Klik di sini untuk chat langsung via WhatsApp dan dapatkan dukungan langsung dari tim ahli kami!

 


Posting Komentar

0 Komentar