Arduino Nano merupakan sebuah papan rangkaian berukuran kecil dan terintegrasi yang di dalamnya sudah tersedia IC mikrokontroler dan peripheralnya. Arduino Nano clone dirancang dan dibuat oleh perusahaan Gravitech menggunakan basis mikrokontroler ATMega328 (untuk Arduino Nano V3) atau ATMega168 (untuk Arduino Nano V2). Arduino Nano telah mendukung kompatibilitas dengan breadboard sehingga memudahkan kita dalam melakukan rancangan rangkaian elektronika kendali menjadi sebuah prototype.
Fungsi Arduino Nano
1. Sebagai alat kendali yang bisa diprogram secara mudah dan cepat
2. Sebagai alat kendali dengan biaya paling minimal dan hasilnya paling maksimal
3. Spesifikasi Arduino Nano
4. Driver Arduino Nano Clone
Arduino clone menggunakan chip 340 sebagai interface yang menghubungkan antara board dengan komputer. Oleh karena itu, dibutuhkan driver yang menjembatani agar board Arduino Nano clone bisa dikenali komputer.
Arduino Nano Pinout
Berikut adalah nama-nama pinout (kaki) Arduino Nano
Nama Pinout Arduino Nano beserta Fungsinya
Fungsi Pinout Input dan Output Arduino Nano
Arduino Nano layaknya komputer, bekerja berdasarkan input proses dan output. Total ada 14 pin digital dan 8 pin analog di papan Arduino Nano. Pin digital bisa dipakai untuk menghubungkan sensor dengan menggunakannya sebagai pin input atau menggerakkan beban dengan menggunakannya sebagai pin output. Fungsi programnya cukup sederhana hanya memanggil pinMode() dan digitalWrite() untuk mengontrol operasinya. Tegangan operasi pin digital yaitu 0V dan 5V atau LOW dan HIGH. Pin analog bisa mengukur tegangan analog dari 0V hingga 5V menggunakan salah satu dari 8 pin analog menggunakan fungsi pemrograman analogRead().
Berikut beberapa fungsi pin lainnya yang bisa dipakai untuk keperluan khusus, antara lain:
1. Pin Serial 0 (Rx) dan 1 (Tx): Pin Rx dan Tx digunakan untuk menerima dan mengirimkan data serial TTL. Mereka terhubung dengan chip serial ATMega328P USB ke TTL yang sesuai.
2. Pin Interupsi Eksternal 2 dan 3: Pin ini bisa dikonfigurasi untuk memicu interupsi pada nilai rendah, merangkak naik atau turun dan atau perubahan nilai.
3. Pin PWM 3, 5, 6, 9 dan 11: Pin ini memberikan output PWM 8-bit dengan menggunakan fungsi analogWrite().
4. Pin SPI 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO) dan 13 (SCK): Pin ini digunakan untuk komunikasi SPI.
5. Pin 13 LED bawaan: Pin ini terhubung dengan LED bawaan. Saat pin 13 HIGH – LED menyala dan saat pin 13 LOW akan mati.
6. I2C A4 (SDA) dan A5 (SCA): Pin ini digunakan untuk komunikasi I2C menggunakan Wire library.
7. AREF: Pin ini digunakan untuk memberikan tegangan referensi untuk input analog dengan fungsi analogReference().
8. Reset Pin: Pin ini digunakan untuk mereset mikrokontroler, sehingga membuat pin ini LOW.
0 Komentar